Musarembang fokus pada pembangunan Talud
Rabu, 02 Maret 2011
BOGOR – Dari 7 Program Musyawarah Pembangunan (Musarembang) di Kelurahan Bondongan yang akan dibawa ke tingkat Kecamatan untuk dijadikan skala prioritas yaitu membangun Talud. Sebanyak 20 RW di Kelurahan Bondongan hanya ada dua kelurahan yang aman longsor, sisanya 18 RW rawan longsor. Menurut lurah Bondongan, Tatang Mukhtar, pembangunan talud untuk penguat di pinggir kali menjadi hal utama yang harus diajukan terkait kerentanan gerakan tanah di wilayah Bondongan. Program Musarembang adalah program pengajuan perbaikan fasilitas warga yang akan disampaikan kepada walikota Bogor.
Dikatakan Tatang ketika ditemui pada jumat (18/02) sejumlah usaha sudah pihaknya lakukan untuk meminimalisir bahaya longsor. “Bahkan kami kerap mengawasi jika terjadi hujan besar, khawatir akan terjadi longsor, karena pihaknya tidak menginginkan apabila walikota tahu terlebih dahulu,” jelasnya. Selain pembangunan talud banyak program Musarembang lainnya yang akan diajukan, diantaranya merenovasi Masjid, rehap jalan, rehap kantor, pembangunan Gedung Pait dan mengadakan pelatihan RT.
Meski demikian, ia mengaku pihaknya masih menghadapi sejumlah kendala. Diantaranya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang amat minim, lahan dipinggir sungai yang padat penduduk dan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang belum cair untuk perbaikan dan pembangunan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Daerah yang akan dibangun talud adalah sepanjang kali ciliwung. Dari data yang ada di kelurahan, sebanyak 20 RW di Kelurahan Bondongan yang menempati daerah sepanjang sungai ciliwung adalah warga kurang mampu.
Secara umum, dari 16 kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Selatan, terdapat 3 Kelurahan yang memperoleh predikat kepadatan penduduk yang terbanyak, termasuk di Kelurahan Bondongan sepanjang sungai tersebut.
Menurut salah seorang warga menjelaskan pernah terjadi bencana longsor pada Minggu (26/09) malam. Longsor membuat akses jalan satu-satunya di RT 03 menuju RT 04 terputus. Akibatnya banyak warga yang tinggal di lokasi tersebut nyaris terganggu aktifitasnya. Pihaknya mendukung penuh rencana Lurah Bondongan untuk mengambil prioritas utama dalam program pembangunan talud benteng penguat pinggir sungai agar tidak terjadi hal serupa.
“Karena itu kami minta warga juga jangan pernah lengah, kita harus terus siaga bila hal yang tidak diinginkan terjasi kembali,” pungkasnya. (hr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar